Coro merupakan bahasa jawa dari kecoak, omong coro bermakna omongan ngelantur tapi dapat dinyatakan jujur. Maka ketenangan serupa apa lagi yang dicari di dunia yang fana ini selain kejujuran. Tulisan berikut merupakan contoh dari omong coro.

Search This Blog

Translate

About Me

My photo
Hi, saya pungkas nurrohman yang mencoba dewasa dengan jalan-jalan

Sunday 5 December 2021

Semeru Meletus Dan Gladak Peraknya


Jembatan Gladak Perak
Jembatan Lama dan Jembatan Baru Gladak Perak (sumber: Photomalang.com)

Kemarin sempat berseliweran kabar berita meletusnya gunung Semeru. Lintas sosial media ramai memberikan kabar bencana yang melanda Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang. Bencana melanda pada sabtu sore hari pukul 16.00 WIB. Pada beberapa video menerangkan bahwa pada saat letusan gunung tertinggi di pulau Jawa itu dibarengi dengan hujan lebat yang membuat kondisi cukup mencekam.

Pada video lanjutannya juga memberikan keterangan jembatan Gladak Perak putus diterjang banjir lahar dingin. Padahal jembatan ini memiliki konstruksi yang terlihat kokoh, dengan beton yang terlihat kuat. Ini adalah kesialan yang bertubi-tubi, karena dengan putusnya jembatan Gladak Perak ini maka akses dari Malang ke Lumajang otomatis terputus. Logistik bantuan dari Malang harus memutar ke Probolinggo, jarak memutar itu sekitar puluhan kilometer.

Tapi rupanya kendala tersebut tidak menyurutkan niat para sukarelawan yang didominasi oleh pelajar. Malang dengan banyak universitas ini membuat iklim sukarelawan mengalir deras di Malang. Stok sukarelawan Malang lebih banyak daripada kota lain. Alih-alih patah arang dengan putusnya Gladak Perak, mereka malah lebih bersemangat. Akhir minggu kemarin saja sudah ada serombongan relawan Malang yang meluncur ke sana.

Bagi saya Gladak Perak ini merupakan jembatan fenomenal di selatan Lumajang, dulu saat ke arah Lumajang bapak selalu menyempatkan diri untuk berhenti di jembatan fenomenal ini. Banyak orang yang menyempatkan untuk berhenti di jembatan ini. Tahun 2013 saya melewati jembatan ini pun juga masih banyak yang menyempatkan diri menikmati jembatan ini. Malah saat itu sudah ada warung kopi yang berdiri disana.

Secara pemandangan Gladak Perak ini terlihat asri dengan hutan di kiri dan kanannya, udaranya pun juga sejuk. Area ini disebutnya oleh warga sekitar adalah area piket nol. Memang perjalanan jauh dari arah Malang ataupun arah Lumajang juga terkesan harus berhenti di sini. Seakan rest area bayangan. Dengan udaranya yang sejuk seakan memaksa para pengendara untuk meminggirkan kendaraan sejenak.

Semoga lekas pulih, karena jika tidak lekas pulih dan dipulihkan oleh dinas atau kementerian pekerjaan umum. Pengendara yang menuju Lumajang dari Malang atau arah sebaliknya, wajib untuk berputar dahulu ke Probolinggo.

0 comments:

Post a Comment