Coro merupakan bahasa jawa dari kecoak, omong coro bermakna omongan ngelantur tapi dapat dinyatakan jujur. Maka ketenangan serupa apa lagi yang dicari di dunia yang fana ini selain kejujuran. Tulisan berikut merupakan contoh dari omong coro.

Search This Blog

Translate

About Me

My photo
Hi, saya pungkas nurrohman yang mencoba dewasa dengan jalan-jalan

Monday 9 November 2015

Tentang 10 November 2015


10 november banyak yang dapat di kulik dan ada buanyaak pertanyaan tentang hari ini. apalagi terakhir kemaren ada sms resmi dari menkominfo tentang adanya mengheningan cipta untuk mempringati pahlawan yang gugur. lebih tepatnya tanggal 10 november 2015 pukul 08.15 waktu setempat. kita dihimbau untuk mengheningkan cipta selama 45 detik. sebelum membahas hari pahlawannya saya ingin membahas sms ini. sms ini termasuk unik, sebelum-sebelumnya kemenkominfo hanya memberikan himbuan melalui sms tentang narkoba, dan larangan larangan lain.

unik. so pasti, tipikal pemerintahan orde ini cenderung unik dan menarik, malah terkesan nyentrik. banyak yang pro dan banyak yang kontra, lanjut unuk ngabahas apa aja sih yang ada pada hari pahlawan 2015. pertama meluncurnya mas pandji dengan nusantarap dan bisnya. cukup unik dengan peluncuran metode promosinya mas pandji ini. tepat dengan hari pahlawan malah menggencarkan promosi. dengan semangat nasionalisme dia menggencarkan brain wash pas hari pahlawan juga. kedua gegap gempitanya kota surabaya dengan konsep penurunan bendera di hotel yamato. samping tugu pahlawan. di tahun ini ada drama kolosal yang diikuti beberapa elemen masyarakat dan dari beberapa TNI. tak tanggung tanggung pada tahun ini TNI menurunkan beberapa alutsistanya termasuk tank. untuk memeriahkan drama kolosal tersebut.

tak hanya gegap gempita namun di beberapa forum seperti kaskus dan forum jual beli blibli.com memilih untuk tidak meriakan hari pahlawan dan mengganti dengan acara ultahnya (jika dikaskus) dan acara diskon gede2an untuk memperingati tanggal 11 bulan sebelas (jika di Blibli.com) entah kenapa meskipun sah-sah saja menurut saya kurang pas aja sih. yang lainnya memeriahkan hari pahlawan sedangkan mereka meranyakan acaranya sendiri. mungkin mereka berusaha untuk anti mainstrem. tapi ya sudahlah gak baik mengkritik yang tidak berdasar dan kita gak ada otoritas untuk mengkritik. tapi sampek sekarang yang paling di pertanyakan yaitu pada tahu kan foto bungtomo? itu di atasnya ada sejenis payung lorek-lorek (belang-belang) merah putih itu apa ya? klo dokata payung ya terlalu besar, klo dikata sepanduk tapi kok modelnya bulat seperti payung

0 comments:

Post a Comment