Coro merupakan bahasa jawa dari kecoak, omong coro bermakna omongan ngelantur tapi dapat dinyatakan jujur. Maka ketenangan serupa apa lagi yang dicari di dunia yang fana ini selain kejujuran. Tulisan berikut merupakan contoh dari omong coro.

Search This Blog

Translate

About Me

My photo
Hi, saya pungkas nurrohman yang mencoba dewasa dengan jalan-jalan

Monday 19 October 2020

Diklat Prajab Saat Pandemi


Ilustrasi Diklat Prajabaran CPNS


16 hari kerja saya melalui asam pahit diklat daring dengan laptop yang menyala hampir sekitar 8 jam sehari. Lumayan capek mata untuk yang tidak biasa melihat tayangan layar selama hampir 8 jam berturut-turut. Untungnya saya ada di papua sedangkan peserta dan Widyaiswara berada di jawa dan sumatera. Jadi saya memulai diklat pukul 10.00 WIT, Namun mulai lebih awal tidak serta merta akan mengakhiri dengan jam normal kerja. Karena patokan waktunya mengikuti WIB sehingga kita selesai juga mengikuti WIB bahkan bisa lebih. Biasanya saya selesai melakukan diklat pukul 19.00 WIT.

Selain perbedaan jam yang cukup membuat tulang saya ngilu karena sering mandi malam hari, diklat daring ini juga dapat dikatakan tidak lebih mudah dari diklat luring. Sama sekali tidak sama dengan mahasiswa yang bisa hadir kuliah dengan mematikan kamera lalu ditinggal begitu saja. Aturan diklat daring harus menyalakan kamera dan berpakaian hitam putih selama terlaksananya diklat. Terbayang bagaimana gerahnya memakai pakaian hitam putih berdasi hingga 8 jam lamanya. Memang tidak setegang diklat luring, tapi tetap saja feel baju yang sudah dipakai selama 8 jam lebih ini akan terasa saat sore menjelang. Didukung dengan lesu lunglai dan muka yang mulai mengkilap biasa menghiasi laman platform Zoom saat sore hari. Kondisi baju? Jelas sudah tidak lagi rapi, menandai pelajaran hari itu sudah akan usai.

Diklat daring biasanya akan diawali dengan pembentukan grup WhatsApp. Grup ini berisi seluruh peserta satu angkatan dan juga panitia. Fungsi grup ini tentu saja menjadi oase informasi yang senantiasa membanjiri peserta diklat saat kebingungan. Semua informasi bersumber dari grup ini. Mulai dari link Zoom, mekanisme diklat, hingga paket yang dikirimkan untuk menjadi seragam peserta. Semua interaksi bersumber dari grup sakti ini. Terasa sakti karena memang grup ini yang memberikan segala informasi tentang perdiklatan dan tentunya komunikasi grup ini dua arah. Tidak hanya panitia yang memberikan informasi lantas selesai, namun juga peserta yang terbiasa kebingungan dan merasa takut tersesat dapat menanyakan kerisauan hatinya di grup tersebut.

Selain memberikan informasi, grup ini juga bisa menjadi wadah silaturahmi sembari konsultasi tentang tugas. Berbicara tentang tugas, kita saat diklat daring setiap hari pasti ada tugas. Entah tugas kelompok atau tugas individu, yang jelas tiada hari tanpa adanya tugas jurnal pembelajaran. Jurnal pembelajaran ini dimaksudkan untuk melakukan penelaahan kembali pelajaran yang sudah diperoleh peserta. Sekaligus menilai pandangan peserta terkait cara mengimplementasikan materi yang sudah pernah diperoleh. Jika di ppsdm kementerian esdm tugas ini diberikan dan dikumpulkan melalui Smile. Smile ini merupakan platform pembelajaran online bak website Ruang Guru. Jadi semua materi dan modul sudah ada dikanal tersebut, peserta tinggal membuka dan mempelajari bahan materi yang disediakan. Dan sesekali mengumpulkan tugas, jika memang ada tugas di slot target harian peserta.

Uniknya Smile ini baru terbuka tugas hari berikutnya ketika peserta mengisi evaluasi terhadap WidyaIswara. Jadi tidak bisa langsung dikerjakan selama sehari untuk satu tugas yang diberikan. Karena biasanya evaluasi baru bisa dikerjakan saat kelas Zoom sudah terlaksana. Selain itu beberapa tugas di Smile diberikan tenggat waktu pengerjaan. Tenggat ini diberikan sekitar 3-5 hari. Untuk menyelesaikan tugas yang diminta. Saya biasa mengerjakan hari itu juga, karena saya merasa ini seperti permainan GTA yang setiap harinya kita dibebankan misi untuk menambah level pencapaian. Dan juga karena adanya misi mengerjakan jurnal pembelajaran tersebut, saya yang sudah lama tidak menulis dipaksa kembali untuk menulis dan ber-omong coro di setiap tugas.

Yang paling menegangkan adalah presentasi rancangan aktualisasi, jadi konsepnya diklat prajab ini adalah penanaman nilai-nilai tertentu dan peserta dapat mengaplikasikannya di instansi tempat bekerja. Peserta akan mendapat materi daring selama 16 hari kerja dan selanjutnya mengaplikasikannya selama 30 hari kerja. Nah sebelum 30 hari kerja di instansi tempat peserta bekerja, peserta diklat disuruh membuat rancangan aktualisasi. Jangka waktu pembuatannya cukup ekstrim, yaitu 3-5 hari. Selama beberapa hari tersebut, peserta dipaksa menemukan masalah yang ada di tempat bekerja dan membuat kegiatan guna menyelesaikan masalah yang ada. Selain memikirkan, peserta diklat juga dipaksa untuk mencurahkannya dalam kata-kata. Curahan rancangan pemecahan masalah tersebut yang dikatakan rancangan aktualisasi. Kemudian rancangan ini pada hari terakhir dipresentasikan kepada coach, mentor, serta penguji.

Sangat mirip dengan diklat luring, hanya ini sedikit menyedot kuota internet dan lebih mengandalkan sinyal internet pula. Untuk momen baris dan bela negaranya? SAMA. Hanya kita tidak dipaksa baris di bawah sengatan terik mentari. Karena kita harus menatap layar laptop dan sangat tidak memungkinkan jika berbaris dibawah terik mentari. Karena monitor komputer akan kalah terik dengan mentari. Hanya perbedaannya jika saat momen bela negara kita akan dipandu oleh tentara dan diawali dengan senam. Seperti yang saya bilang di awal, saat saya di papua mereka memulai dengan jam jawa. Sehingga saya harus bersenam saat jam 10, lebih mirip pelajaran olahraga SMA saat jam siang. Namun untungnya selama tiga hari mendapat pelajaran belanegara, kami diwajibkan pakai kaos putih dan celana training hitam. Jadi tidak perlu memakai baju hitam putih dan berdasi. Jadi badan lebih enak dan tidak kaku.

Mungkin segini aja dulu ya, saya harap ini bisa menjadi sedikit gambaran diklat daring di masa pandemi ini. Stay save, stay health, tetap terapkan protokol kesehatan agar segera pulih.

0 comments:

Post a Comment