Coro merupakan bahasa jawa dari kecoak, omong coro bermakna omongan ngelantur tapi dapat dinyatakan jujur. Maka ketenangan serupa apa lagi yang dicari di dunia yang fana ini selain kejujuran. Tulisan berikut merupakan contoh dari omong coro.

Search This Blog

Translate

About Me

My photo
Hi, saya pungkas nurrohman yang mencoba dewasa dengan jalan-jalan

Saturday 13 January 2018

Betapa Resolusifnya FPI


Beberapa hari lalu publik di gegerkan dengan pernyataan FPI bahwa merekomensasikan beberapa aplikasi pengganti untuk Facebook, Whatsapp dan Google. Ditengarai pernyataan sepihak yang dipublikasikan oleh petinggi Amerika,  yang memindah kedutaan Amerika untuk Israel. Awalnya di Tel Afif di pindahkan ke Al-Quds. Hal ini membuat geram ormas islam se kelas FPI.
Salah satu kekurangan web pengganti google

Tak hanya kutukan saja yang muncul dari keputusan diplomasi Donald Trump, FPI juga menggembar-gemborkan seruan untuk memboikot beberapa produk yang di curigai menyumbang Israel. Apesnya beberapa produk yang masuk daftar merk yang di joikot tersebut ada Facebook, Google dan Whatsapp. Ketiga merk online tersebut sudah mendarah daging dikeseharian umat islam Indonesia. Untuk mengatasi hal itu FPI memberikan alternatif pengganti FB menjadi redaksitimes, WA diganti ke Callind dan mengganti aplikasi pencari Google menajadi geevv. Beberapa media pun mulai mempublish aplikasi-aplikasi yang harusnya terbatas website tersebut.
Rasa kepo yang terpenjara dalam diri saya lambat laun berkembang, seiring panasnya pro kontra para akun anonim di twitter saya pun membuka salah satu alternative yang di berikan DPD FPI Jakarta tersebut. Saat itu karena tugas menulis dari redaksi Lingkarmalang.com mulai mengular saya mencoba searching bahan di geevv. Awal membuka web dengan dominasi warna hijau ini sangat terpana. Memang hasil yang di berikan masih belum se-perfect Google. Dengan hasil pencarian yang di dominasi rumus-rumus SEO lawas membuat hasil pencarian hanya didominasi keyword yang banyak malah sebagian web yang tersaji tidak nyambung dengan kata-kata kunci yang saya masukkan. Beberapa bahan materi malah saya temukan di halaman 2 atau halaman yang lebih besar lagi. Mungkin kurang perfect-nya mesin pencari ini karena kurangnya jam terbang yang dimiliki website ini. Tapi patutlah bersyukur setidaknya kita tidak menyumbangkan kuota kita untuk Israel. Entah analogi paket data yang berkurang masuknya ke Google ini benar atau tidak.
Selain tampilan hijau pada dashboard yang lebih go green, ternyata ada hal menarik dipojok kanan atas web ini. Anda akan mendapat 10 rupiah pada setiap kali nge-klik lambang pencarian. Bisa dibilang sistem ini seperti sistem pay per click yang sempat booming di era 2011. Jika pay per click keuntungannya dapat diambil lain halnya dengan mesin pencari yang satu ini. Jadi kredit yang anda kumpulkan hanya akan tercantum saja, karena kredit yang anda kumpulkan tersebut sudah secara otomatis masuk di akun sedekah. Kalu berbicara sedekah atau sumbangan rasanya darah saya sudah mengalir deras, bagaimana tidak disambi saya bekerja saya mengumpulkan sumbangan dari nyari bahan tersebut. Untuk pelaporan sumbangan sendiri sudah ada di opsi laporan, yang menurut saja sudah disusun secara accountable.
Namun sayang seribu sayang di jam sibuk acapkali ditemukan notifikasi bahwa server nge-down. Mungkin karena server yang kurang mumpuni untuk menampung minat para penggemar sedekah seperti saya ataupun para pengikut instruksi organisasi sebesar FPI. Setidaknya amal ibadah kita sudah tercatat oleh-Nya karena niat tulus nyumbang tadi atau ikut aksi boikot yang sejalan dengan alasan kemanusiaan. Maka dari itu sangat penting bagi kita untuk memaknai sisi positif dari kebijakan boikot tersebut dengan menjalankan anjuran yang sudah digadang-gadang untuk membela negeri Palestina. Meskipun banyak disana sini sisi negatif dari alternative yang di tawarkan. Atau anda memberi label negative pada yang menawarkan alternative. Toh masih ada sisi positive dari alterative seperti sumbangan yang terselip pada search engine Geevv.

0 comments:

Post a Comment