Coro merupakan bahasa jawa dari kecoak, omong coro bermakna omongan ngelantur tapi dapat dinyatakan jujur. Maka ketenangan serupa apa lagi yang dicari di dunia yang fana ini selain kejujuran. Tulisan berikut merupakan contoh dari omong coro.

Search This Blog

Translate

About Me

My photo
Hi, saya pungkas nurrohman yang mencoba dewasa dengan jalan-jalan

Tuesday 25 December 2018

Sudah Saatnya Bertato dan Bertindik Bisa Jadi PNS


Akhir 2018 ini diwarnai berbagai hal yang cukup menegangkan di hidup saya. Berbagai hal tersebut merupakan buntut panjang dari keputusan saya mengikuti perintah bapak. Ya, saya saat itu diperintah untuk mengikuti tes CPNS. “Sebatas mengikuti tes saja, mengapa tidak?”. Pikir saya pada waktu itu.
Lambang aparatur negara
Sumber: wikipedia

Dan buntut panjang hingga detik ini saat saya menulis artikel ini. Saya berkemungkinan besar lolos tes dan saya memilih penempatan di Universitas Papua. Karena sekali lagi niat saya hanya sebatas mengikuti tes, bukan untuk lolos. Perlahan tapi pasti hasil tes tersebut mengubah hidup saya, yang awalnya akan menjadi pemilik sekaligus penjaga toko kini harus mengubah kiblat menjadi pegawai.
Tentunya tak semudah mengubah kiblat sholat dari Baitul Maqdis ke Mekkah. Karena sudah terlampau banyak langkah yang ditempuh. Namun apa boleh buat, bukankah berubah dan beradaptasi adalah cara bertahan hidup menurut Prof. Rhenald Kasali.


Dari sekian pengumuman yang saya baca di berbagai website cpns, rasanya kok ada yang mengganjal di ulu hati terdalam saya. Saat pengumuman di akun resmi Twitter kementrian perhubungan, muncul status TMS. Ini yang dikeluhkan warganet dalam twitternya, padahal sudah P1 alias lulus sesuai passing grade yang ditentukan pemerintah. Namun ada status TMS-nya.
Saya pun penasaran dengan status kelolosan warganet tersebut, dan saya mencoba mencarinya di Google. Ternyata penjelasanya adalah TMS merupakan kepanjangan dari Tidak Memenuhi Syarat. Status ini hanya muncul ketika melamar pada kementrian, alias lowongan yang dibuka oleh pemerintah pusat dan non CAT. Bila mengikuti seleksi sekelas pemerintah daerah provinsi ataupun kabupaten/kota tidak ada klasifikasi status tersebut.
Bertato dan bertindik
Sumber: youtube chanel erix soekamti

Nah yang bikin saya gregetan adalah tidak memenuhi syarat tersebut adalah pengejawantahan dari bertato dan/atau bertindik. Jadi bila kamu bertato dan/atau bertindik pasti akan tergeser dengan sendirinya. Tentunya tetap ada pengecualian, bila memang adat di daerah pelamar mewajibkan untuk bertato dan bertindik. Tetap harus dilampirkan surat keterangan dari ketua adat setempat.
Meskipun seperti itu apakah adil? Bila pelamar hanya karena tato dan tindik saja tidak dapat berkontribusi terhadap negara. Saya rasa sangat tidak berdasar.
Alasan sederhananya tato dan tindik tidak mempengaruhi kinerja mereka. Pun juga tidak serta merta membuat mereka garang tak karuan. Alasan ini sudah terbukti di tubuh para musisi seperti Erix personel Endang Soekamti. Butuh contoh di sektor formal? Ya siapa lagi selain Susi Pujiastuti.
Kecuali bila memang mereka ingin mendonorkan darah. Karena memang ada alasan medis, ketika benda asing seperti metal dan tinta tato masuk ke tubuh dapat mempengaruhi daya tahan tubuh. Itupun bila sudah terhitung satu tahun sudah bisa mendonorkan darahnya lagi.
Saya sangat menyayangkan hal ini bukan karena peraturan ini merugikan yang bertato dan bertindik. Tapi tidak menutup kemungkinan juga, mereka memiliki potensi yang bisa dimanfaatkan. Apa negara tidak rugi? Hanya menjadikan mereka pegawai swasta tanpa bisa berkontribusi untuk negeri tanah air mereka. Percaya atau tidak, yang bertato dan bertindik itu lebih dapat memperjuangkan ideologi mereka. Ketimbang mereka yang biasa-biasa saja.
Baca Juga:
Memang sudah ada pemerintah daerah seperti Tangerang yang menerima mereka dengan tangan terbuka. Tapi masak iya hanya satu daerah saja, sedangkan daerah lain masih berpemikiran kolot.
Mungkin memang peraturan seperti ini sudah waktunya untuk diganti. Peraturan warisan Orde Baru yang serba unggah ungguh namun tak berdasar seperti ini tidak layak untuk dipertahankan. Malahan sangat layak untuk diperdebatkan.
Pertanyaan lanjutannya, apa ada yang mau memperjuangkan? Nah makanya mumpung dekat-dekat pilihan DPR ini. Yuk kita cari Caleg yang mau memperjuangkan kaum bertindik dan bertato, agar bisa ikut berkontribusi untuk negeri ini. Kalau sudah nemu caleg yang seperti itu bisa tulis di kolom komentar, saya siap sediakan waktu untuk mengkampanyekan mereka.

28 comments:

  1. Wahh.. setelah baca artikel ini pikiran saya agak sedikit terbuka. Kalau sebenarnya org bertato atau bertindik itu punya hak juga untuk berkontribusi ke negara.. tapi malah dibatasi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Negara hukum harus berani menanyakan dasar hukum sebuah keputusan bu. Sekali lagi ini hanya opini pribadi, tidak 100%benar.

      Delete
  2. Sayang sekali memang jika persyaratan lulus/tidaknya CPNS dari hal yang atributif dan non-esensial.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yups benar, padahal kinerja lebih penting daripada tampilan luar.

      Delete
  3. Salah satu alasan saya tindikkan lebih dri satu,yah biar orang tua ga bolak-balik suruh saya daftar jadi pns atau jadi polwan

    ReplyDelete
    Replies
    1. sebetulnya bisa kok jadi PNS meskipun tindikan, temenku tindikan dua bisa kok jadi dosen PNS.

      Delete
    2. Kak, apa iya temannya tetap bs jadi dosen PNS? Dimana lokasi jadi dosennya kak? Teman kakak laki2 kan? Terima kasih informasinya.

      Delete
    3. Bisa kok, di univ. Papua. Teman saya perempuan sih.

      Karena kalau kita di kemenristek (sekarang sudah kemdikbud) tidak ada pemeriksaan fisik seperti di kemenkumham.

      Delete
    4. Kak saya tanya apakah benar di kemendikbud itu ga ada tes fisik? Soalnya saya bertato dan ambil formasi kemendikbud. Bener2 dag dig dug gara2 berita cpns gaboleh tatoan. Tolong dijawab ya kak

      Delete
  4. Sumpah ga adil bener negara ini, blm tentu yg tidak bertindik lebih bagus kinerjanya dan jiwa nasionalisnya. Buktinya bnyk kok koruptor2 kelas kakap yg jelas mereka tidak bertindik. Padahal saya sangat ingin mengabdi dengan negara ini, apadaya saya sudah bertindik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. yah itulah namanya sistem, mau tidak mau kalau kita tidak menggedor akan seperti ini terus

      Delete
  5. Rakyat kecil kaya gua mah cuman bisa diem min.percuma juga kayanya bersuara

    ReplyDelete
    Replies
    1. mau gak mau harus berkiprah dengan membuat karya yang dapat membungkam mereka yang merendahkan. tidak bisa didiamkan.

      Delete
  6. Pemikiran yg cerdas sy mendukung penuh pemikiran yg ky begini , jika mau negeri kita maju harus ada perubahan yg di butuhkan kan (kinerjanya) soon kenapa tindik&tato di permasalahkan emangnya NNT yg kerja nntny (tindik &tato)
    🙏🧠😅

    ReplyDelete
    Replies
    1. yah itulah, mau tidak mau harus menggeser sudut pandang dari penampilan ke sudut pandang kinerja.

      Delete
  7. Aku juga setuju, seharusnya kan kinerja yang paling penting kalau tidak malah negara seperti mendiskriminasi rakyatnya yang bertindak dan bertato, aku harap ada seseorang yang mau mengubah peraturan itu dan memberikan kesempatan bagi orang yang bertindik dan bertato itu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga saja ada perubahan dalam peraturan negara

      Delete
    2. Jadi kita yang dari wilayah adat gimana nasib nya ya

      Delete
  8. Saya punya tindik adat gimana donk?

    ReplyDelete
    Replies
    1. boleh kok klo tato sama tindik adat. nanti klo di gagalkan karena tato dan tindik adat bisa banding.

      Delete
  9. Cpns 2017, lolos kemenkumham dibutuhkan 216. Saya posisi 50 an nilai tertinggi, sayang berkode TMS dengan 1 tindikan telinga, pengecualian hanya untuk adat dan agama.
    Agama yang mana, dan adat yang mana?
    Satu kata " diskriminatif"

    ReplyDelete
  10. Izin bertanya, untuk cek tindik & tato apakah setelah lolos tes & sebelum resmi jadi CPNS saja, ataukah nantinya setelah jadi CPNS (bahkan setelah jadi PNS) ada pengecekan ini lagi - rutin?

    Dan tadi saya baca, di kemenkumham ya yg ketat?
    Bagaimana jika jabatan itu dibawah binaan kumham, tetapi kerjanya di instansi selain kumham?

    Jujur, ingin sekali tato untuk seni (dan tidak di area yang nampak jika pakai baju)
    Terima kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. sependek sepengetahuan saya yang saat ini bekerja di universitas tidak ada pengecekan rutin tato maupun tindik.

      Delete
    2. Berarti pengecekan hanya di awal saja ya?
      Terima kasih banyak ��

      Delete
    3. Semoga lolos dan menjadi aparatur negara yang dapat membuat Indonesia lebih baik

      Delete
  11. Ingin jadi Asn28 June 2021 at 07:51

    (saya laki") Saya ditindik ibu saya ketika baru lahir. Ibu saya menindik saya karna sebelumnya beliau sulit punya anak & sering keguguran, mungkin karna terbatas nya pengetahuan dan ayah saya lagi kerja diluar negeri waktu ibu mengandung, ibu memutuskan untuk bernadzar menindik dan berpuasa dengan maksud mendoakan saya supaya lahir dengan selamat dan sehat.

    Singkat cerita saya udh SMA, lalu merencanakan hidup saya dan bercita-cita ingin masuk militer atau menjadi ASN setelah lulus nanti

    singkat cerita, saya lulus SMA saya siap untuk mendaftar dengan ambisi dan perjuangan sewaktu bersekolah.

    Tapi rencana saya semuanya gagal, saya minder karna punya bekas tindik yg masih ada sedikit. Selain itu, karena terlalu ambisi ingin jadi ASN. Saya tidak Ikut SBMptn karna saya tidak ada niatan/rencana buat kuliah

    Jadi saya memutuskan kuliah swasta dan merencanakan mendaftar sekolah kedinasan tahun depan sambil kuliah

    Tapi saya minder, saya takut kalau saya nanti gugur sebab bekas tindik ini.

    Saya bingung, apakah harus fokus kuliah dan menerima kenyataan tidak bisa jadi ASN? atau tetap sambil belajar dan berlatih untuk tetap optimis mendaftar sekolah kedinasan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sedikit saran saya adalah jangan minder. Ikuti yang diinginkan. Saya dulu tes pns dalam keadaan gondrong, karena saya hanya mengikuti keinginan orang tua, dan diterima menjadi asn. Tujuan saya hanya untuk menyenangkan orang tua, minder bukan pilihan. Selama tujuannya jelas, apa salahnya mencoba.

      Delete