Sebulan Domain Ini Seharga 17 Ribu
Mungkin hal ini sudah lumrah saat kemarin, saat saya masih bekerja seperti layaknya orang biasa, saat semua penghasilan masih bisa sisa sejuta ditiap bulannya. Namun saat ini, saat saya sudah tidak menerima penghasilan secukup dahulu, saat saya tidak bekerja seperti kebanyakan orang, saat meminggirkan uang seratus ribu perbulan saja susah, saya baru menyadari kalau ternyata domain ini mahal juga.
Setahunnya biaya perpanjangan domain ternyata Rp. 209.000, jadi bila dibagi 12 maka perbulannya 17 ribu. Bagi saya yang saat ini berpenghasilan kurang mencukupi, harga tersebut dapat dikatakan mahal. Ditambah lagi dengan saya kurang rutin merawat website ini, sehingga saya melewatkan uang sebanyak itu tiap tahunnya hanya untuk memperpanjang umur website yang tidak saya rawat. Memang cukup membingungkan.
Kini saya berada dalam tahap, memikirkan lanjut atau tidak. Bagi saya yang postingan blognya hanya 7 artikel dalam setahun, rasanya untuk meneruskan juga hanya membuang-buang uang saja. Meskipun dalam statistik dalam bulan ini dilihat oleh 4 ribu orang (entah ini statistik blogger valid atau tidak), tapi angka seperti itu rasanya lebih buruk dari yang melihat postingan sosial media saya. Jika dalam setiap postingan saya pasti dilihat 40 orang, maka jika dalam sebulan saya melakukan postingan 8 saja di FB, X, IG dan LinkedIn maka bisa meraup 1.280 tayangan.
Seperti halnya postingan sosial media, saya tidak perlu menulis panjang lebar, tak perlu memikirkan terlalu dalam dan tak perlu butuh waktu banyak untuk membuat satu postingan. Sudah meraup seperempat dari tayangan blog ini. Tapi disisi lain saya membutuhkan platform untuk sedikit senyap dan tidak terlalu mencolok, untuk menuangkan ide dan melatih cara menulis. Mungkin jika saya membutuhkan tempat seperti itu omongcoro memang tempatnya. Tanpa menyita banyak perhatian, saya dapat menuangkan apapun dan tayang di google.
Memang berat untuk memikirkan keberlangsungan hidup alamat domain yang mulai saya beli pada tahun 2018 ini. Kalaupun layak untuk dipertahankan, saya wajib untuk menulis minimal 2 kali dalam sebulan, agar tidak terlalu rugi. Sehingga jika saya menulis perbulan 2 kali, maka sekali artikel saya tayang saya membebankan biaya 9 ribuan, bukan untuk dibayarkan kepada saya, namun untuk biaya publikasi di website saya sendiri.
Mungkin hal ini terlihat membingungkan, namun layak untuk diperjuangkan. Untuk mempertahankan blog yang awalnya bernama pungkasnurrohman.blogspot.com kini menjadi omongcoro.com ini ternyata butuh usaha lebih. Sembari memikirkan hal ini di akhir tahun dengan penuh bencana banjir di Sumatera ini, sebaiknya saya mulai menimbang apakah ini layak diambil atau tidak. Jika layak diambil sebaiknya saya mulai membenahi tampilan website melalui AI.

0 comments:
Post a Comment