Coro merupakan bahasa jawa dari kecoak, omong coro bermakna omongan ngelantur tapi dapat dinyatakan jujur. Maka ketenangan serupa apa lagi yang dicari di dunia yang fana ini selain kejujuran. Tulisan berikut merupakan contoh dari omong coro.

Search This Blog

Translate

About Me

My photo
Hi, saya pungkas nurrohman yang mencoba dewasa dengan jalan-jalan

Friday 8 October 2021

Google-nya Manokwari


KhanhsVuxCC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons

Manokwari ini merupakan anti tesis dari kota kebanyakan, terlebih dalam berbelanja online. Jika di kebanyakan kota kita mengenal adanya marketplace seperti Tokopedia, Bukalapak, Gofood, dan berbagai marketplace kondang lainnya, lain halnya dengan Manokwari. Di sini tidak mengenal semua marketplace kondang yang saya sebutkan di atas, mayoritas warga bertransaksi online melalui Facebook.

Meskipun kini sosial media besutan Mark Zuckerberg itu sudah memiliki marketplace tersendiri, tapi kebanyakan masyarakat Indonesia masih menganggap Facebook ini hanya sebatas social media. Derasnya arus informasi dari Facebook di Manokwari, seakan menawarkan masyarakat Manokwari untuk mencoba opsi belanja online melalui social media ini.

Mungkin bagi pembaca yang belum ke Manokwari akan sedikit bingung dengan kebiasaan warga kota injil ini. Mari saya jelaskan secara perlahan. Fungsi Facebook di Manokwari ini lebih dari fungsi media sosial lain. Mungkin terlihat ketinggalan jaman, tapi Facebook seakan menjadi satu-satunya media sejuta umat yang digunakan di Manokwari. Setiap keramaian tidak luput dari besutan status di berbagai grup Facebook Manokwari. Jika di Jakarta kerap terprovokasi dengan cuitan Twitter, di Manokwari provokasi kerap terjadi dengan postingan berita di grup Facebook.

Tak ayal setiap kejadian pasti lebih cepat merembet di media sosial satu ini. Mulai dari isu kerusuhan, hingga berita kecelakaan. Facebook seakan lebih up to date dari berita terkini. Makanya saya tidak heran saat kerusuhan 18 Agustus 2019 kemarin pemerintah memilih untuk memutus jaringan internet, untuk mengurangi penyebaran hoax dan provokasi. Dan pemerintah melalui Kemkominfo menyalurkan propaganda melalui SMS.

Sepenting itu Facebook di Manokwari, pun juga dengan transaksi jual beli onlinenya. Facebook melalui marketplace seakan menjadi ajang berbuka lapak para pedagang. Entah pedagang tersebut memiliki toko secara fisik, atau tidak memiliki toko dan menjual barang dagangannya melalui online. Berbagai barang siap sedia ditawarkan di Facebook marketplace. Selain barang juga ada jasa yang ditawarkan di Facebook marketplace, seperti jasa titip barang dari jawa alias jastip.

Kebiasaan ini pun yang membiasakan saya mengecek apapun melalui Facebook. Peristiwa maupun jajanan kerap saya cari di Facebook. Fungsi Facebook sudah mengalahkan Google. Sepertinya Facebook ini memiliki nama lain Google-nya Manokwari.

0 comments:

Post a Comment